Lihatlah gerimis berbaris di tipis senja
di taman itu, pendarpendar mentari menari
di atas daun-daun basah
aku hanyut pada parasmu yang basah.
Tiada yang lebih indah dari pemandangan cinta
ketika bening tetes hujan menggenang di sudut merah bibirmu
senyum terkulum, bagai mataair dengan sekuntum padma
mengalir hening ke relung sukma.
Ada seikat pelangi di balik airmatamu
cahayanya terurai
menjadi seribu puisi yang bercucuran di sudut matamu
Jumat, 29 Oktober 2010
Seikat pelangi Seribu Puisi
Diposting oleh DeNindya Lovato di 21.27
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar