Jumat, 29 Oktober 2010

Seikat pelangi Seribu Puisi

Lihatlah gerimis berbaris di tipis senja
di taman itu, pendarpendar mentari menari
di atas daun-daun basah
aku hanyut pada parasmu yang basah.

Tiada yang lebih indah dari pemandangan cinta
ketika bening tetes hujan menggenang di sudut merah bibirmu
senyum terkulum, bagai mataair dengan sekuntum padma
mengalir hening ke relung sukma.

Ada seikat pelangi di balik airmatamu
cahayanya terurai
menjadi seribu puisi yang bercucuran di sudut matamu

melukiskan berjuta pixel warna cinta.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates